SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Melalui pendataan yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kepulauan Meranti, tidak kurang 600 orang calon pejabat strategis daerah setempat dinilai layak, atau memenuhi syarat, untuk mengikuti psikotes yang akan dilaksanakan Rabu (4/8/2021) ini.
Demikian disampaikan Sekretaris BKD Kepulauan Meranti, Bakharuddin, kepada Riaupos.co, Selasa (3/8/21) sore di ruang kerjanya. Dibeberkannya, psikotes tersebut dilakukan sebagai dasar pertimbangan kepala daerah untuk melaksanakan pelantikan yang rencananya akan dilaksanakan akhir Agustus 2021 ini.
Adapun jumlah yang dinilai memenuhi syarat untuk mengikuti psikotes tersebut terdiri dari eselon III, IV dan staf yang telah menduduki sekurang-kurangnya empat tahun sebagai golongan tiga.
"Dari pendataan kami, sementara terdapat enam ratus lebih orang yang dinilai memenuhi syarat untuk mengikuti psikotes tersebut. Ada ratusan PNS lainnya yang tak memenuhi syarat. Tapi tetap saja boleh ikut," ujarnya.
Menurutnya psikotes tersebut dilakukan untuk menilai kecocokan karakteristik calon pejabat strategis terhadap suatu jabatan berdasarkan kemapuan yang diketahui dari hasil psikotes terkait.
Untuk itu, menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti telah menggandeng Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Sementara untuk lokasi terbagi dua titik yang menggunakan dua sekolah di Kecamatan Tebingtinggi.
"Titik pertama menggunakan gedung SMP N 1, dan titik kedua akan berlangsung di SMP N 3 Tebingtinggi dan berlangsung selama dua hari, mulai Rabu hingga Kamis," ungkapnya.
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, H Adil, mengaku tetap selektif dalam menempatkan seluruh pejabat strategis masa pemerintahannya. Salah satu dari upaya itu dengan melaksanakan psikotes terhadap jajaran.
"Kami juga membuka kesempatan kepada pejabat yang belum menjabat eselon tapi sudah memilki pangkat yang cukup untuk menjabat eselon III dan IV," ujarnya.
Tes tersebut, ditegaskan Bupati Adil, akan dilaksanakan secara independen dengan melibatkan tim penguji yang ahli dalam bidangnya. Ia mengaku tidak ada beking-membeking, karena hasil tes murni sesuai kemampuan ASN masing-masing.
"Tidak ada beking-membeking dan minta bantu karena hasil tes tergantung dari usaha masing-masing," tegasnya.
Selain itu kepada PNS yang mengkonsumsi narkoba ia menyarankan untuk tidak mengikuti tes.
"Kepada ASN yang mengkonsumsi narkoba tidak perlu ikut karena pasti tidak akan lulus dan dilantik," ujarnya mengakhiri.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun